Long Distance Relationship

          Hai sayang. Apa kabar kamu dinegara tetangga? Kapan kamu kembali kenegara asalmu? Tempat kelahiranmu, tempat cinta kita bertemu dan menyatu. Kita dipisahkan oleh jarak ruang dan waktu. Jarak yang beribu ribu jauhnyaa. Ruang yang lebih banyak terdapat kesibukanmu daripada aku. Waktu yang hanya kau berikan pada saat saat luang. Jarak tidak bisa kita jadikan penghalang untuk tidak melanjutkan hubungan ini. Begitu pula dengan ruang dan waktu. Ini bisa membuat cinta kita semakin kuat. Kepercayaan kita satu sama lain akan bertambah meski banyak bisik yang mengatakan 'belum tentu dia baik baik disana' tapi aku percaya, kamu akan menjaga kepercayaanku, cintaku, serta hatiku yang kau bawa pergi. Aku tak perduli dengan bisik yang kian hari kian menderu, yang aku tahu, kita akan baik baik saja selama kita masih bersama. Selama aku dan kamu masih menjadi kita.

          Selain jarak, rindu juga menjadi masalah yang besar bagi kita. Kita harus menunggu lama untuk sekedar bercerita lewat telepon, mengirim gambar satu sama lain, atau bahkan bertemu kembali untuk mengusir rindu yang kian tumbuh. Aku hanya bisa menyebut namamu dalam doaku, karena seberapa jauh pun jarak, doa akan sampai. Hanya Tuhan lah yang tau seberapa bosan dia mendengar namamu kuselipkan dirintihan doa yang kupanjatkan. Biarlah rindu ini terus bertambah tanpa tahu caranya berkurang. Yang jelas tidak adaa rindu yang bisa hilang jika dua orang tersebut masih terhalang jarak.

          Tapi ingatlah satu hal sayang, semua itu tidak boleh mengalahkan cinta kita. Kita harus menang melawan jarak ruang waktu bahkan rindu. Ingatlah satu hal, bahwa ada orang yang menunggumu pulang selain keluargamu, yaitu aku. 

     Cepat pulang Cepat Kembali Jangan Pergi Lagi~