Skip to main content

Hai Masalalu

     
   Selamat malam kamu yang pernah aku panggil dengan sebutan sayang. Apa kabar kamu hari ini semalam dan kemarin? Aku harap kamu baik baik saja disana. Aku yakin semua membaik tanpa aku disisimu. Aku dapat memastikan semua lebih baik tanpa hadirku disampingmu. Yaa, aku memang tak pernah berarti apa apa dihidupmu, tak berarti apa apa dihatimu. Aku hanyalah orang yang kau jadikan tempat untuk berteduh dan menceritakan keluh kesah tetang duniamu. Aku hanyalah singgahan yang tak sedikitpun ingin kau jadikan tujuan.


     Sayang, ingatkah kamu saat saat terbaik yang kita lewati berdua? Ingatkah kamu suka duka yang telah kita lalui bersama? Ingatkah kamu cerita indah kita yang sampai saat ini masih aku kenang? Aku harap kamu mengingatnyaa. Aku harap kamu tidak melupakannyaa. Bukankah tak ada yang lebih manis dari kenangan kita.


     Apakah kamu sudah menemukan seseorang yang lebih pantas disampingmu selain aku? Apakah kamu sudah menemukan seseorang yang bisa menghidupkan semangatmu saat tak ada satu orang didunia yang melihatmu? Aku harap kamu menemukannya. Kamu menemukan seseorang yang lebih baik dariku. Biarlah kusimpan rasa yang kian hari kian membesar ini. Biarkan dia hidup didalam hati dan pikiran bersamaan dengan kenangan. Biarlah rindu ini menyatu dengan perasaan yang ingin kembali seperti dulu. Perasaan ini akan hilang dimakan waktu. Berbahagialah kalian. Buat apa aku bersama orang yang kucintai namun dia tak bahagia bersamaku.


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Seminggu Setelah Kepergianmu

Hari telah berlalu seperti biasanya. Sudah 604800 detik berlalu tanpa hadirnya dirimu.  Semua tampak sama, biasa saja, tak ada yang berbeda. Namun hati siapa yang tahu? Disini ada hati yang kau patahkan, ada harapan yang kau hancurkan. Begitu banyak janji yang belum realisasikan, begitu banyak kenangan manis yang terlewatkan, begitu banyak cerita yang belum ditertawakan. Begitu bahagia diriku ketika pagiku diisi oleh kata kata penyemangat darimu. Seminggu setelah kepergianmu aku masih bisa bernafas (tanpamu). Aku masih bisa berpijak pada bumi yang hampir runtuh. Aku masih berdiri dibawah langit yang hampir rubuh. Tanpa kamu,  tanpa senyummu, hanya aku dan kata maap yang belum sempat terucap. Namun kamu tetaplah kamu, kamu telah pergi meninggalkan aku diantara beribu tanya yang menggema. Kamu pergi tanpa memberiku penjelasan dan kesempatan kedua. Bukankah setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua? 1943,62km

Maap! Jadi Baper~

biar keliatan anak informatikanya Perkenalan kita saat itu sepertinya menyisakan bekas dihatiku. Kali itu tepatnya beberapa bulan yang lalu kita bertemu untuk yang pertama kalinya. Entah magnet apa yang kau gunakan sehingga aku benar benar terperanjat akan dirimu. Rasanya aku tak mau pertemuan itu berakhir. Aku masih ingin melihatmu, duduk disebelahmu, mencium aroma tubuhmu, dan menikmati setiap ukiran senyum yang ada diwajahmu. Kali ini kau membuatku benar benar mabuk kepayang. Semua orang mengetahui bahwa k ita dekat tapi tak ada yang tau bahwa sebenarnya aku dan kamu hanya sebatas teman, tidak lebih. Semua candaan di sosial media dan setiap pertemuan kita hanyalah ilusi belaka. Tidak ada yang spesial ketika kita sedang bedua. Padahal aku sudah berharap lebih padamu. Seandainya kau tau bahwa aku sangat senang dengan semua ilusi yang kita buat di sosial media ataupun dunia nyata. Walaupun kita sama sama tau bahwa aku dan kamu takkan pernah mungkin bersatu.Aku dan kamu

Seperti ini rasanya patah hati?

Seperti ini rasanya patah hati? Ini bukan sekedar patah hati. Kali ini hatiku tidak hanya patah. Tepatnya hancur berkeping keping. Aku tak tahu, mengapa kamu melakukan ini lagi dan lagi. Aku juga tak tahu mengapa aku selalu memaafkan kamu sama seperti sebelumnya. Mungkin cintaku yang lebih besar dari cintamu membuatmu besar kepala, membuatmu berfikir, ahh, wanita ini akan melakukan apapun karena mencintaiku terlalu dalam. Apapun yang kulakukan dia pasti kembali padaku. Yaa, memang benar begitu adanyaa. Tapi sayang, tahukah kamu, didunia ini tidak ada manusia berhati baja. Tidak adaa manusia yang setegar batu karang. Aku tidak bisa terus menerus sabar mengahadapi sifatmu. Aku tidak bisa terus menerus seperti ini, sabar dan mengaharapkanmu sadar akan apa yang telah kau lakukan padaku. Akan ada saatnya dimana kamu merasakan arti hadirku dihidupmu. Sekarang bersenang senanglah dengan dia yang kau cintai dengan sepenuh hati.Aku rela jika adaa orang yang menyayangimu lebih dariku, mencintai